Indef Penurunan Kemiskinan Desa Lambat Padahal Bansos Naik Terus – Sejumlah warga beraktivitas di kebun mereka di DAS Ciliwung, Manggarai, Jakarta pada Selasa (18/2). | / Badai Badai
JAKARTA – Bank Dunia mengingatkan pemerintah Indonesia untuk memperkuat bantuan sosial (bansos) di tengah pandemi Covid-19. Cakupan bantuan sosial harus terus diperluas untuk mencegah bertambahnya kemiskinan.
Contents
- Indef Penurunan Kemiskinan Desa Lambat Padahal Bansos Naik Terus
- Bpk Ri Perwakilan Provinsi Kepulauan Riau
- Karena Miskin Juga Punya Strata
- Rakyat Merdeka 3 Desember 2021
- Rp257 Triliun Mengucur Ke Desa, Kemiskinan Turun 1,1%
- Bank Dunia Ingatkan Ancaman Kemiskinan Ekstrem
- Majalah Simpul Perencana Vol. 41 By Pusbindiklatren Kementerian Ppn/bappenas
- Pdf) Intellectual Counciousness Ethical Dilemma Anti Corruption
- Majalah Simpul Perencana Vol. 42 By Pusbindiklatren Kementerian Ppn/bappenas
- Implementasi Kebijakan Pengentasan Kemiskinan By Dadang Solihin
- Binder29sep21 By Harian Bhirawa
- Siap Siap Resesi Ekonomi, Ini Dampak Dan Cara Mengatasinya… Halaman All
- Republika Edisi 26 Juli 2021
- Media Indonesia 8 Desember 2021
Indef Penurunan Kemiskinan Desa Lambat Padahal Bansos Naik Terus
Menurut perkiraan Bank Dunia, tekanan ekonomi akibat pandemi Covid-19 akan menambah jumlah penduduk miskin di dunia hingga mencapai 120 juta orang. Marie Elka Pangestu, Direktur Eksekutif Kebijakan Pembangunan dan Kemitraan Bank Dunia, mengatakan masalah sosial tidak bisa dihindari di tengah situasi krisis pandemi, terutama terkait kemiskinan.
Bpk Ri Perwakilan Provinsi Kepulauan Riau
“Bank Dunia memperkirakan 70 juta hingga 120 juta orang di dunia akan jatuh miskin,” kata Marie Elka dalam peluncuran risalah Economic Prospects (IEP) Indonesia Juli 2020, Kamis (16/7).
Prakiraan terbaru Bank Dunia lebih tinggi dari prakiraan sebelumnya. Pada Juni lalu, Bank Dunia menyebut pandemi Covid-19 bisa mendorong 100 juta orang ke jurang kemiskinan ekstrem pada 2020. Hal itu bisa terjadi jika pertumbuhan ekonomi global menyusut lebih dalam dari proyeksi minus 5,2%.
Alhasil, tingkat kemiskinan ekstrem global di bawah skenario standar akan meningkat dari 8,23 persen pada 2019 menjadi 8,82 persen tahun ini. Sedangkan dalam skenario yang parah, angka kemiskinan bisa mencapai 9,18 persen. Menurut Bank Dunia, angka ini akan menjadi peningkatan ekstrim pertama dalam kemiskinan global sejak 1998 dan akan menghapus kemajuan dunia sejak 2017.
Karena Miskin Juga Punya Strata
Marie menambahkan, Covid-19 juga dapat meningkatkan ketimpangan ekonomi. Tak terkecuali Indonesia yang masih memiliki permasalahan dalam hal rasio gini dan kemiskinan.
Untuk mencegah tumbuhnya ketimpangan ekonomi, Marie menekankan bahwa bantuan sosial bagi kelompok miskin dan rentan harus diperkuat. “Oleh karena itu, diperlukan respons kebijakan yang menyasar kelompok ini dan memastikan ketimpangan tidak semakin parah,” ujarnya.
Perpanjangan bansos juga penting untuk diperluas. Pasalnya, dampak pandemi tidak hanya dirasakan oleh keluarga miskin, tetapi juga kalangan menengah. “Banyak juga pekerja informal yang tadinya mampu, sekarang terpuruk,” ujarnya.
Rakyat Merdeka 3 Desember 2021
Namun, mantan Menteri Perdagangan itu mengaku tidak mudah bagi pemerintah untuk menjangkau kalangan menengah dan sektor informal. Sebab, pemerintah belum memiliki data yang lengkap. Data sebenarnya menjadi kunci penyampaian bantuan yang lebih baik sehingga efektifitasnya terasa di masyarakat. Data tersebut juga memudahkan pemerintah memantau efektivitas bansos.
Kepala Ekonom Bank Dunia untuk Indonesia, Frederico Gil Sander, pada kesempatan yang sama mengatakan bahwa bantuan sosial dan dukungan kepada sektor riil dalam bentuk likuiditas bahkan dapat membantu pemerintah terhindar dari resesi. Kendati demikian, dia menegaskan penyaluran bansos harus dibarengi dengan penyediaan data yang dinamis.
Selain bantuan sosial kepada masyarakat, bantuan likuiditas kepada dunia usaha juga harus dilaksanakan di tengah upaya pemulihan ekonomi. Frederico menjelaskan bahwa motivasi ini penting agar dunia usaha dapat bertahan di tengah tekanan keuangan dan kemungkinan kebangkrutan.
Rp257 Triliun Mengucur Ke Desa, Kemiskinan Turun 1,1%
Menteri Keuangan Sri Mulyani sangat menyadari pentingnya data dalam penyaluran bansos. Oleh karena itu, kata Sri, pemerintah pusat akan memberikan insentif kepada pemerintah daerah untuk melakukan pemutakhiran data rumah tangga yang membutuhkan bansos. Di sisi lain, pemerintah pusat juga telah menyiapkan peringatan bagi daerah-daerah yang dianggap tertinggal pemutakhiran data.
Mampu menghasilkan data dinamis untuk memberikan bantuan sosial yang tepat sasaran. “Kami sudah meminta Kemensos dan Kemendagri untuk memberikan insentif. Kementerian Keuangan juga mendukung fasilitas tersebut
Diakui Sri, pembenahan data merupakan tugas pemerintah yang harus terus dilakukan. Namun, tugas ini bukan hanya milik pemerintah pusat, tetapi juga milik pemerintah daerah. Hal ini karena desentralisasi otonomi Indonesia memberikan tanggung jawab yang lebih besar kepada daerah untuk pemutakhiran data keluarga miskin yang selama ini belum dilakukan secara efektif.
Bank Dunia Ingatkan Ancaman Kemiskinan Ekstrem
Dalam kondisi seperti itu, kata Sri, sulit bagi pemerintah untuk memberikan bantuan sosial, apalagi dalam krisis saat ini. “Jelas sangat rapuh
Warga terdampak pandemi Covid-19 mengantre untuk membayarkan bantuan sosial Sahabat (Santunan Tunai) di Kantor Desa Banjarmlati, Kota Kediri, Jawa Timur, Kamis (2/7). – (Prasetia Fauzani/ANTARA FOTO)
Sri mengatakan, gagasan kebijakan kesejahteraan sosial yang diajukan dan dilaksanakan oleh pemerintah pusat selama ini sangat bagus. Namun, efektivitasnya sangat bergantung pada data, mekanisme, dan infrastruktur yang memadai untuk menjangkau kelompok sasaran yang ingin dicapai oleh pemerintah.
Majalah Simpul Perencana Vol. 41 By Pusbindiklatren Kementerian Ppn/bappenas
Sejauh ini, pemerintah telah mengalokasikan Rp 695,2 triliun untuk menangani Covid-19. Sebagian besar untuk bantuan sosial sebesar Rp 203,9 triliun. Di antaranya Program Keluarga Harapan (PKH) Rp43,6 triliun, bansos Jabodetabek Rp6,8 triliun hingga Bantuan Langsung Tunai (BLT) desa Rp31,8 triliun.
Ekonom Rusli Abdullah dari Institute for Economic Development and Finance (Indef) menyarankan pemerintah memprioritaskan insentif bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang bergerak di industri manufaktur. Hal ini dikarenakan UKM memiliki peran strategis dalam menyerap tenaga kerja di Indonesia.
“Perlu dilihat UKM yang beroperasi di sektor mana yang memiliki leverage keuangan tinggi. Mereka perlu diberi insentif dan dipermudah,” kata Rasley.
Pdf) Intellectual Counciousness Ethical Dilemma Anti Corruption
Rusli menuturkan, secara teori di industri manufaktur, jika ada permintaan sebesar Rp. rantai Tidak seperti UKM yang berurusan dengan sektor keuangan dan memiliki
Sedikit di tempat kerja. “Intinya UKM harus menghasilkan produk yang bernilai tambah dan produk tersebut harus menyentuh kebutuhan masyarakat kita,” ujar Rusli.
Dia menegaskan, prioritas ini harus dilaksanakan secara tegas agar langkah kebijakan penyelamatan ekonomi nasional efektif di masa sulit saat ini. “Ini dari sisi supply. Kebijakan juga harus diterapkan untuk meningkatkan demand,” ujarnya.
Majalah Simpul Perencana Vol. 42 By Pusbindiklatren Kementerian Ppn/bappenas
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pada Rabu (16/7) bahwa proporsi penduduk miskin pada Maret 2020 sebesar 9,78%, naik dari posisi September 2019 sebesar 9,22%. Dari segi jumlah, penduduk miskin meningkat menjadi 26,42 juta orang. Jumlah ini 1,63 juta orang dibandingkan September 2019.
Menurut Kepala BPS Suhariyanto, peningkatan angka kemiskinan tersebut disebabkan oleh pandemi Covid-19 yang berdampak pada perekonomian masyarakat. Berdasarkan survei BPS, hingga 7 dari 10 orang berpenghasilan rendah atau berpenghasilan kurang dari Rp 1,8 juta per bulan mengalami penurunan pendapatan. Begitu pula bagi mereka yang berpenghasilan tinggi di atas Rp 7,2 juta per bulan, hingga 3 dari 10 orang mengaku pernah mengalami hal yang sama. Dengan demikian pandemi telah mempengaruhi semua lapisan masyarakat. Namun, yang paling merasakan dampaknya adalah masyarakat lapisan bawah.
Pedoman Dunia Maya | Kebijakan Privasi| Pengarang | Syarat dan Ketentuan | TENTANG REID © 2022 PT Media MandiriJAKARTA – Pada Juli 2018, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pada Maret 2018 angka kemiskinan Indonesia sebesar 9,82% atau setara dengan 25,95 juta jiwa. Ada yang menyebut capaian ini merupakan angka kemiskinan terendah yang dimiliki Indonesia sejak 1999.
Implementasi Kebijakan Pengentasan Kemiskinan By Dadang Solihin
Menteri Keuangan Sri Mulyani juga mengapresiasi penurunan angka kemiskinan Indonesia yang menunjukkan angka satu digit. Sementara itu, angka kemiskinan Indonesia tidak pernah di bawah 10% atau selalu berada di angka dua digit.
“Hari ini BPS mengumumkan angka kemiskinan kita 9,82%. Untuk pertama kali dalam sejarah Indonesia, angka kemiskinan di bawah 10%,” ujar Sri Muliani, Juli 2018 lalu.
Jumlah penduduk miskin pada Maret 2018 menurun sebanyak 633,2 ribu orang dibandingkan September 2017 yang berjumlah 26,58 juta orang atau 10,12% dari total penduduk Indonesia.
Binder29sep21 By Harian Bhirawa
BPS mencatat hingga 2016, angka kemiskinan Indonesia terus menurun. Penurunan angka kemiskinan periode sebelum Maret 2018 juga dinilai oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Badan Pembangunan Nasional, Bambang Brodjonegoro.
Bambang mengatakan, dalam periode September 2017 saja, angka kemiskinan Indonesia mencapai titik terendah dalam hampir dua dekade, berhasil turun sebesar 0,58% (year-on-year).
Menurut Bambang, penurunan ini patut diapresiasi karena jumlah penduduk miskin menurun dari September 2016 hingga September 2017 menjadi 1,18 juta orang. Sementara itu, pertumbuhan pengentasan kemiskinan selama sepuluh tahun terakhir, menurut Bambang, rata-rata hanya turun sekitar 500 ribu orang per tahun.
Siap Siap Resesi Ekonomi, Ini Dampak Dan Cara Mengatasinya… Halaman All
“Dibandingkan dengan tahun 2016, terjadi penurunan angka kemiskinan yang luar biasa di tahun 2017, yakni lebih dari dua kali lipat atau 1,18 juta orang,” kata Bambang di awal tahun 2018.
Perhatikan bahwa kriteria penduduk miskin dalam perhitungan BPS adalah penduduk yang pengeluaran per kapita per bulannya di bawah Garis Kemiskinan (GK), yang terdiri dari G.K Pangan dan Non Pangan. GK makanan dihitung berdasarkan pemenuhan kebutuhan kalori sebesar 2.100 kkal per kapita per hari yang diwakili oleh 52 jenis barang. Sedangkan GK Non Pangan meliputi kebutuhan air untuk perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan atau diwakili oleh 51 jenis barang di perkotaan dan 47 jenis barang untuk di pedesaan.
Dalam penetapan GK periode September 2017-Maret 2018, BPS mencatat bahwa peran komoditas makanan pada garis kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan dengan komoditas bukan makanan. Dengan porsi yang sesuai sebesar 73,48% untuk makanan dan 26,52% untuk non makanan.
Republika Edisi 26 Juli 2021
Pada periode Maret 2018, GK Nasional Indonesia sebesar Rp401.220. Standarisasi atau besaran GK justru meningkat 3,63% dibandingkan September 2017 dimana GK sebesar Rp387.160.
Sementara itu, Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro melanjutkan karena garis kemiskinan menunjukkan konsumsi produk pangan tertentu yang dinyatakan dalam kalori. Dengan demikian, garis kemiskinan nasional lebih tinggi daripada garis kemiskinan di perdesaan. Sementara itu, garis kemiskinan perkotaan lebih tinggi dari garis kemiskinan nasional. Sebab, diperkirakan pengeluaran di perkotaan lebih tinggi dari rata-rata nasional, apalagi di perdesaan.
Sebagai informasi, pada Maret 2018, BPS menempatkan GK DKI Jakarta sebagai GK tertinggi dengan nilai Rp593.108. Sedangkan GK terendah ditempati oleh Nusa Tenggara Timur (NTT) sebesar Rp 354.898.
Media Indonesia 8 Desember 2021
“Kalau kita lihat perkembangan dari tahun 2014 sampai 2017, garis kemiskinan meningkat karena inflasi. Karena ini,
Perut berbunyi terus padahal tidak lapar, kenapa pipis terus padahal jarang minum, bansos dana desa, bansos blt dana desa, bersin terus menerus padahal tidak flu, perut bunyi terus padahal sudah makan, cek bansos dana desa, kenapa berat badan naik terus padahal makan sedikit, kenapa perut terus berbunyi padahal tidak lapar, kenapa perut bunyi terus padahal sudah makan, bansos desa, berat badan naik terus padahal makan sedikit