Sistem Penyaluran Bansos – Melalui Kementerian Sosial (Kemensos), pemerintah saat ini tengah melaksanakan rencana penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM dengan anggaran kurang lebih Rp12,4 triliun (Bansos).
Artinya, penyaluran BBM BLT Outreach Rp 600.000 dibagi menjadi dua tahap pembayaran, tahap pertama dan tahap kedua masing-masing Rp 300.000.
Contents
- Sistem Penyaluran Bansos
- Inovasi Penyaluran Bansos Non Tunai Bersama Himbara
- Bhabinkamtibmas Bantu Pengamanan Penyaluran Bansos
- Monitoring Dan Evaluasi Percepatan Penyaluran Bantuan Sosial 2022
- Tingkatkan Akuntabilitas, Digitalisasi Bansos Terus Perlu Dilakukan
- Menko Pmk: Pemerintah Tetap Salurkan Bansos Di Tahun 2021
- Penyaluran Bansos Dinilai Masih Belum Tepat Sasaran, Desa Diminta Selektif Dalam Penginputan Dtks » Media 7
- Bangun Sistem Penyaluran Bansos Transparan, Mendagri Puji Bupati Banyuwangi
- Melihat Kelemahan Penyaluran Bansos Anti Sunat Ala Jokowi
- Menko Pmk: Digitalisasi Jawab Tantangan Masalah Penyaluran Bansos
- Sibansos Kota Malang
- Pemetaan Permasalahan Penyaluran Bantuan Sosial Untuk Penanganan Covid 19 Di Indonesia
- Penyaluran Bansos Blt Dampak Kenaikan Bbm Untuk Kecamatan Kandangan
Sistem Penyaluran Bansos
Kemudian, sebagaimana dicanangkan Menteri Sosial Tri Rismaharini, penyaluran bantuan sosial BLT BBM kepada penerima manfaat lanjut usia dan difabel akan diarahkan melalui layanan PT Pos Indonesia.
Inovasi Penyaluran Bansos Non Tunai Bersama Himbara
“Kami sudah sepakat dengan PT Pos, kami akan siapkan, kami akan bekerja sama dengan kepala suku, kepala adat, kemudian pemerintah daerah dan tokoh agama, kami akan membagi jalur di sana dan membuat penerbangan khusus di sana,” kata Risma.
“Kami janji. Jadi (warga) yang sakit, tua, tidak bisa akses PT Pos, jangan khawatir, mereka kita antar ke rumah masing-masing.”
Lalu bagaimana cara mengecek nama penerima? Apa yang harus dilakukan jika nama Anda tidak terdaftar sebagai penerima bansos BBM BLT? Tinjau informasi berikut:
Bhabinkamtibmas Bantu Pengamanan Penyaluran Bansos
Baca Juga: Gratis! Kode Redeem Free Fire 9 September 2022: Dapatkan Hadiah Besar dan Jadikan Akun Anda Luar Biasa
Kemudian, jika nama Anda muncul di hasil, Anda terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Perlindungan Sosial dan berhak menerima BLT BBM tahun 2022.
Jika Anda sudah mengecek nama Anda dan hasilnya tidak memenuhi syarat untuk Manfaat BLT BBM 2022, maka Anda bisa mencoba mengajukannya sendiri.
Monitoring Dan Evaluasi Percepatan Penyaluran Bantuan Sosial 2022
Bagaimana cara mengajukan Bantuan Sosial BLT BBM? Salah satunya adalah dengan menggunakan aplikasi Social Help Control yang bisa diunduh dari Play Store.
Bagi yang masih kurang paham dan ingin informasi lebih lanjut dapat menghubungi Command Center Kementerian Sosial di 021-171. *** Pemerintah melalui Kementerian Perlindungan Sosial melakukan percepatan pembayaran bantuan sosial (BANSO). Langkah penting lainnya dalam upaya percepatan adalah penyaluran bansos melalui Bantuan Pangan Tanpa Tunai (BPNT)/Kartu Sembako secara tunai. Untuk mendukung kebutuhan tersebut, Kemensos akan bekerja sama dengan PT Pos Indonesia sebagai lembaga penyalur.
Proses Pembayaran Tunai bagi Rumah Tangga Penerima Manfaat (KPM) BPNT. Kemudian mereka bisa mendapatkan manfaat BLT BBM dua bulan sebesar Rp. 300.000 rupee dan bantuan makanan tunai untuk bulan September. menjadi 200.000, atau 500.000 setelah diterima. Di Kapanevon, Kecamatan Progo Kulon, pembayaran dimulai dari tujuh desa pada hari Senin, 12-17 September 2022, sebanyak 3.751 KPM yang tersebar di seluruh desa, dan jumlah KPM di setiap desa adalah sebagai berikut: Desa Banjarsari 487 KPM, Kebonharjo. Desa 352 KPM, Desa Ngorgosari 501 KPM, Desa Gerbosari 587 KPM, Desa Sidoharjo 643 KPM, Desa Pajharjo 580 KPM dan Desa Purvoharjo 601 KPM.
Tingkatkan Akuntabilitas, Digitalisasi Bansos Terus Perlu Dilakukan
Acara pendistribusian bantuan ini diadakan di kantor pos 601 km dari kota Purvoharjo pada hari pertama dan staf kantor pos sebagai pendamping pelaksana juga membantu memantau KPKD dan pendamping desa di Kapanewon. serta mengawal staf Polsek dan Coramil. Penyebaran berjalan lancar. Menurut KPM yang diminta, Sdr. Sutina dan Vagirani, warga Purvoharjo, merasa BPNT ini akan menaikkan harga semua kebutuhan pokok, apalagi dengan kenaikan harga BBM periode sekarang. Mabes Polri telah menyelesaikan pemantauan Sistem Pembagian Kesejahteraan (Bansos) di Kebumen. Tiga kabupaten, Adimulio, Sadang dan Kebumeni dikunjungi.
Budi Agung Nugroho, Ketua Tim BLT-D Satgas Pencegahan TPK Mabes Polri, mencatat berdasarkan hasil pantauan, sebaran silaturahmi di Kebumen masih relatif baik, namun perlu ada beberapa catatan. Setiap bantuan sosial yang disalurkan oleh negara harus ditingkatkan agar lebih tepat sasaran.
Pertama, terkait pendataan, diketahui bahwa Rumah Tangga Penerima Manfaat (KPM) menerima manfaat ganda. Di sisi lain, ada orang miskin yang dibiarkan sendiri dan tidak mendapat bantuan. Pasalnya, data KPM masih mengacu pada data DTKS Kementerian Perlindungan Sosial.
Menko Pmk: Pemerintah Tetap Salurkan Bansos Di Tahun 2021
“Beberapa desa di kecamatan yang kami temui masih mengalami hal seperti ini, banyak masyarakat yang mendapatkan manfaat ganda, namun ada juga masyarakat miskin yang seharusnya mendapatkan manfaat sosial namun tidak bisa,” kata Agung. pada Kamis (22/9) di Balai Kota Kebumen.
Hal ini berbeda dengan BLTDD bansos yang merupakan penerima manfaat dari BLTDD yang datanya adalah gubernur desa. Penjangkauan Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako/ Program Bantuan Sembako Tanpa Tunai (BPNT), Program Bantuan Langsung Tunai (BST) BLT BBM tetap berlaku untuk DTKS.
“Untuk BLTD, desa mengetahui warga mana yang berhak mendapatkan bantuan karena kriteria pendefinisiannya ada di desa. DTKS berasal dari pusat, sehingga terkadang desa atau pemerintah daerah tidak mengetahui warga mana yang mendapat bansos dari pusat,” terangnya. . .
Penyaluran Bansos Dinilai Masih Belum Tepat Sasaran, Desa Diminta Selektif Dalam Penginputan Dtks » Media 7
Menurutnya, data DTKS sangat perlu dimutakhirkan karena ada KPM yang taraf hidupnya lebih baik, tidak lagi disebut keluarga miskin. Oleh karena itu, reformasi ini harus dilaksanakan dengan partisipasi aktif dari pemerintah daerah yang benar-benar sadar akan nasib rakyatnya.
“Kalau distribusinya bagus, nanti saat ketemu di lapangan, kita tanya ke warga sekitar, mereka dapat bantuan sosial BLT BBM sesuai jumlah yang ditentukan. Misalnya, mereka menerima 300 ribu rupee dari negara. 300.000 rupiah. ” dia berkata.
Agung mengatakan dalam catatan lain bahwa dia melihat sistem pemantauan kesejahteraan masih lemah. Memiliki pendamping PKH dan TKSK saja tidak cukup agar program bansos dapat berfungsi dengan baik. Karena pendamping PKH dan TKSK datang langsung dari pusat dan bukan dari pemerintah daerah.
Bangun Sistem Penyaluran Bansos Transparan, Mendagri Puji Bupati Banyuwangi
“Karena lembaga ini datang langsung dari pusat, sulit untuk mengontrolnya. Bahkan jika mereka tertangkap melakukan penipuan, mereka tidak akan dapat memberikan sanksi. Maksud saya, sangat sulit untuk dikendalikan, mereka cukup mandiri untuk mengelola manfaat sosial. Tengah,” jelasnya.
Agung berani mengatakan, para pendamping PKH dan TKSK tidak memiliki kendali untuk mengelola dana kesejahteraan sosial dari pusat, sehingga wajar jika ada kasus penyalahgunaan dana kesejahteraan sosial RTLH/atau Rutilahu di Kebumen. Tindakan itu dilakukan oleh Kejaksaan.
Menurutnya, hal itu terjadi karena tidak ada pemeriksaan. Tidak ada delegasi pemeriksaan dari pemerintah pusat dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. Padahal, idealnya apa yang dilakukan aparat desa karena yang dibantu adalah warga desa. Tahu lebih banyak.”
Melihat Kelemahan Penyaluran Bansos Anti Sunat Ala Jokowi
Badan itu sendiri juga merasa tidak punya gigi ketika pembantu PKH atau TKSK melakukan penipuan karena merasa dibayar oleh pusat dan pusat berhak memecat mereka. Agung mengatakan perlu adanya data yang terintegrasi dan penyampaian yang informatif.
“Oleh karena itu, penyaluran bansos ini harus dialihkan ke pemerintah daerah, bukan langsung dari pusat, karena setiap daerah lebih tahu daerah dan situasi penduduknya. Saya pikir pengumpulan dan distribusi data harus dilakukan. terpadu di masa mendatang”. “, dia berkata.
Sebelumnya, sembilan orang tim BLT-D Satgas Pencegahan TPK Mabes Polri bertemu di rumah dinas Naip Arif Sugiyanto pada Senin (19/9) untuk mengoordinasikan pemantauan distribusi di Kebumen.
Menko Pmk: Digitalisasi Jawab Tantangan Masalah Penyaluran Bansos
Naipe menyampaikan dukungan dan keterbukaannya terhadap kerja aktif tim Mabes Polri selama berada di Kebumen. Ia ingin pendistribusian di Kebumen lebih tertata dan transparan, baik dari segi pendataan maupun audit.
“Tolong lihat, pantau, dan jelaskan apa yang perlu dilakukan otoritas lokal untuk memastikan bahwa informasi ini didistribusikan dengan benar, bahwa data tidak digandakan, dan penipuan tidak terjadi.” Kami membutuhkan komentar dan saran dari luar,” katanya. (al/dp)Jakarta (23/7) – Presiden RI Joko Widodo belum lama ini membentuk panitia penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional. Panitia itu dibentuk sebagai langkah darurat penanganan Covid-19 yang disinggung Presiden. Selain itu, sejumlah masalah dipertimbangkan selama pembentukan komisi. Salah satunya karena berkurangnya berbagai kegiatan ekonomi yang mengancam perekonomian negara.
Sebagai langkah darurat, pemerintah terus mengoptimalkan penyaluran jaring pengaman sosial (JPS) sebagai bagian dari pemulihan kegiatan ekonomi masyarakat di masa pandemi. Bentuk JPS yang kini sangat dipercepat penyalurannya adalah Bantuan Sembako Khusus Jabodetabek (Bansus) dan Bantuan Sosial Tunai (BST) Nasional.
Sibansos Kota Malang
Tubagus Ahmad Choesni, Asisten Koordinator Penanggulangan Kemiskinan dan Perlindungan Sosial Kementerian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), menjelaskan, meski penyaluran Bansus dan BST awalnya tertunda, kini terjadi penundaan.
Ia juga mengatakan progress dan laporan harian dari pendistribusian Choesni, Bansus dan BST mudah dipantau dan selalu real time. Ini akan memfasilitasi peninjauan dan perbaikan kebijakan.
“Dalam jangka panjang perekonomian nasional, ketepatan waktu dan real time harus dijaga,” kata Choesny dalam rapat koordinasi Tier I khusus optimalisasi kesejahteraan bantuan sembako dan sosial tunai yang dihadiri pejabat Tier I. Dari Kementerian Perlindungan Sosial, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Keuangan Kamis (23/7).
Pemetaan Permasalahan Penyaluran Bantuan Sosial Untuk Penanganan Covid 19 Di Indonesia
Penyaluran bantuan sembako Jabodetabek sudah mencapai tahap 6, sedangkan penyaluran BST non-jabodetabek sudah mencapai tahap 3.
Menurut Choesn, optimalisasi bantuan sembako memerlukan sinergi dan intervensi antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Perlindungan Sosial. “Pemda Jabodetabek sudah menyiapkan data KPM untuk administrasinya, yang dikoordinir oleh Pusdatin Kementerian Sosial,” ujarnya.
Direncanakan penyaluran bansos akan selesai pada akhir Desember 2020 sebelum tahap ke-12 dan akan disalurkan sebulan sekali. Pemerintah daerah menawarkan 2.241.000 KPM dari Pemda DKI dan 1,9 juta KPM dari Pemerintah Pusat. Choesny mengatakan pemekaran Banus harus disosialisasikan dan dikoordinasikan oleh pemerintah daerah dan pemerintah pusat.
Penyaluran Bansos Blt Dampak Kenaikan Bbm Untuk Kecamatan Kandangan
“Sosialisasi penyaluran bantuan sembako harus dilakukan dan diperkuat. Kemendagri mengingatkan pemerintah daerah untuk terlibat sesuai dengan UU 23 Tahun 2014. Dukungan dalam sosialisasi,” jelasnya.
Sedangkan realisasi BST tidak mencapai target 100 persen. BST Tahap 4-9 (Juli-Desember 2020) Penempatan dijadwalkan untuk keterlibatan dua bulan: Juli
Sistem penyaluran air buangan, penyaluran kerja, sistem penyaluran tenaga listrik, sistem penyaluran air limbah, penyaluran fidyah, penyaluran, penyaluran infaq, sistem penyaluran bidikmisi, sistem informasi penyaluran dana bos, bansos, sistem penyaluran dana bos, penyaluran zakat